hari demi hari kumenunngu dimana proses sakral tsb di lakukan, tibalah dimana waktu aku harus berjalan ke atas pelaminan disana aku melihat calon suamiku
terdiam melamun aku melihat dia namun dia hanya membalas tatapanku dengan senyuman ramahnya
bahkan disaat aku di pelaminan aku tak mengenali namanya
karena di antara aku dan suamiku sebelumnya tidak pernah ada pendekatan
jadi aku pribadi tidak mengenalinya secara baik
proses akad nikahpun segera di mulai dengan diam hanya bisa duduk manis saja aku mendengarkan apa yang di ucapkan wali nikahku
disana aku mendengar namanya dengan jelas (Fahri)
setelah proses akad tlah selesai akupun resmi menjadi istri mas fahri
aku duduk dan terdiam di sbelahnya
usai sudah acara pernikahanku kini aku harus membuka lembaran baru untuk kehidupan baruku
saat di rumah mas fahri aku merasa menjadi seorang yang asing
dan aku merasa tidak kenal juga tidak ada rasa cinta sedikitpun untuknya
sengaja aku memang tidak berbicara pada nya dan tidak mau melihatnya
adzan isya pun terdengar aku bergegas mengambil wudhu, setelah itu datanglah mas fahri dengan seruan ajakan padaku "'dek ayo sholat bersama saya"'
akupun menjawab : sholat sendiri'' saja
dengan senyum yang sama mas fahri membalas jawabanku
pada saat sholat isya aku berdoa : ''ya allah aku tidak mencintainya,ya allah berilah aku jalan kebahagian jika memang dia plihanmu dan jika tidak maka pisahkanlah kami"
setelah sholatpun aku langsung tidur tanpa peduli dengan masa malam pertamaku dan juga pada malam pertamaku aku tak mendapati suamiku di sebelahku,..aku lanjutkan saja tidurku di malam itu
di seperempat malam aku mendengar suara takbir dan bayangan hitam besar di sebelah tempat tidurku
aku pun terbangun dan melihat ke arah itu ''ternyata suamiku yang sedang melakukan sholat tahajjud''
kuperhatikan dia setelah sholat dia tidur di shofa di kamar kita
aku pun mulai bertanya2 kepada diri ini mengapa dia tau isi hati ini bahwa aku tidak mencintainya
selang 2 bulan kami tetap tidur dan berbicara seperti layaknya teman yang baru kenal tidak terlalu banyak omongan
setelah ku tahu bahwa suamiku adalah seorang ust di kota guru bagi murid2nya di pesantren
aku pun mulai sering mengikuti ceramahnya di masjid-masjid dan aku pun merasa jatuh hati pada dia
namun
pada bulan k 3 suamiku tidak sholat tahajjud dan kulihat dia terbaring lemas di shofa
kuhampiri dia karna tugasku sebagai seorang istri kulihat dia dengan mukanya yang pucat dan badannya yang panas
segera ku ambilkan kompres dan ku kompres tanpa sengaja caraku ini membuatnya terbangun dan tergesa2 di menjauhkan badannya dariku
dan aku pun yang 2 bulan terakhir bertanya mengapa dia seperti ini
kaku dan aku merasa tak anggap
akupun bertanya padanya : ''mas kenapa, mas seperti ini kaku dan hanya mengangabku seperti hiasan kamar saja
'mas fahri :tidak seperti itu dek, saya mendengar disaat kamu usai sholat isya lalu kamu berdoa dengan suara yang dapat ku dengar
kau mengatakan bahwa kau tak pernah mencintaiku, disana aku merasa bersalah atas diriku sendiri karena tlah membuatmu tak bahagia oleh sebab aku menjaga prasaanmu
dek kau istriku, sejak pertama aku sudah mencintaimu
aku tak mau menjadikanmu sebagai wanita murahan yang sesudah dan di tinggal
dek kau bukan parfum yang setelah dicium2 lalu tak di beli
kau istriku dek
akupun mendengarkan semua itu merasa bahwa dia memang pilihan ALLAH SWT yang terbaik untukku
pada malam mas fahri bangkit dari sakit dan menunaikan kewajibannya sebagai seorang suami meski dalam keadaan yang sangat tidak baik
kini aku memiliki seorang anak yang kunamai dia Muhammad Ibnu Fahri
aku hidup bahagia bersama suami dan anakku
pesanku ialah jangan pernah menolak sebuah permintaan orang tua
orangtua selalu mencarikan yang terbaik untuk anaknya
waasalamualaikum
la tahzan ya ukhti
salam
Lawatahzan.blogspot.com

Social Plugin