Kisah Wafa Dabbagh, Letkol Angkatan Laut Kanada Pertama Yang Berhijab

Wafa Dabbagh, adalah wanita pertama yang mengenakan jilbab di Angkatan Bersenjata Kanada atau Canadian Armed Forces (CAF). Dia memutuskan untuk menutup auratnya sebagai kewajiban bagi seorang muslim.
Seperti dikutip dari famouscanadianwomen.com, wanita yang pertama kali menggunakan jilbab di antara keluarganya ini, meraih gelar MBA saat tinggal di Kuwait. Kemudian setelah beberapa kali berpindah tempat tinggal, Dabbagh kesulitan mencari pekerjaan yang cocok.
Hingga pada suatu hari dia bergabung pada Canada Naval Reserve. Dabbagh pun menjadi wanita muslim pertama yang mengenakan jilbab untuk mendaftarkan diri dan melayani negara dalam tugas militer.
Lt.. Commander Wafa Dabbagh.
Lt.. Commander Wafa Dabbagh.
Meskipun Dabbagh mendapatkan reaksi awal yang kurang baik dari personel lain, namun dia segera membuktikan jika dirinya mampu melakukan tugas dengan baik.
Saat bergabung dalam angkatan tersebut, Dabbagh menggunakan baju hamil untuk bekerja, lantaran dia melihat jika rok seragam perempuan terlalu ketat.
Wanita yang lahir pada 1962 ini terus berkarir hingga mencapai pangkat Letnan Kolonel. Dia juga mahir menembak dengan senjata dan pistol sebagai syarat seorang perwira menengah Angkatan Laut.
“Saya tidak mencoba untuk membuktikan apa-apa atau menjadi yang pertama dalam apapun. Saya ingin petualangan dan ingin pekerjaan,” kata Dabbagh seperti dilansir pengajianottawa.com, Jumat (12/6/2015) silam.
Apa kata komandannya saat dia memutuskan memakai jilbab? Itulah yang menjadi kerangka berpikir Dabbagh selama melewati berbagai proses, termasuk dalam kesulitan mencari pekerjaan dan saat dia kesulitan untuk menjalani tahap awal sebelum pada akhirnya diterima di Angkatan Laut.
Lt.-Commander-Wafa-Dabbagh
Dia melakukan tes bakat dan wawancara panjang dengan petugas senior. Saat itu, pengenaan jilbabnya tidak dipermasalahkan sebelum akhirnya dia bertemu dengan komandan HMCS Hunter, divisi cadangan angkatan laut di Windsor.
“Komandan mempersilahkan saya duduk dan berkata ‘saya tidak tahu apa yang harus dilakukan dengan Anda,’ dia menelepon setiap cabang pasukan dan tidak ada seorang pun wanita muslim tertutup (berjilbab) dalam barisan mereka. Saya mengatakan kepadanya, apa yang anda lihat adalah apa yang anda dapatkan, Pak, saya tidak minum alkohol, saya tidak makan daging babi, tapi saya bisa melakukan segala sesuatu yang lain,” jelasnya.
Sampai pada akhirnya Dabbagh mengikuti pelatihan dasar. Dia segera menarik perhatian, karena bukan hanya satu-satunya yang mengenakan jilbab, dia juga peserta paling tua.
Dabbagh pun melakukan segala sesuatu yang diperintahkan. Melihat perjuangan Dabbagh, teman-temannya pun menjadi tersentuh. Mereka menjaga di depan pintu bergantian saat mandi, para juru masak pun menyesuaikan makanan untuknya, dan petugas memberikan waktu untuk Dabbagh selama 10 menit untuk beribadah.
Lt.-Commander-Wafa-Dabbagh4
Wafa Dabbagh dianugerahi Queen’s Diamond Jubille Medal tahun 2012.
Wakil Direktur Unit, Letnan Kolonel Stefan Kostner pun menilai jika Dabbagh merupakan pribadi yang baik. “Dia adalah orang yang hangat, tapi dia juga seorang perwira yang tahu kapan harus keras,” paparnya.
Dia dianugerahi Queen’s Diamond Jubille Medal tahun 2012. Di tahun yang sama Dabbagh meninggal dunia. Innalilahi wa innalilahi roji’un.
Namun nama almarhumah akan tetap dikenang dan dikenal khususnya di Kanada, karena menjadi wanita pertama yang mengenakan hijab di militer Kanada. Sekaligus membuktikan bahwa hijab bukan halangan untuk bertugas. (sumber: PengajianOttawa / merdeka)
Lt.-Commander-Wafa-Dabbagh5
IslamIsLogic.wordpress.com
fb.com/IslamIsLogic
“Guide us to the Straight Path” (QS 1:6)